+6285252532009

Rental Mobil Entikong

Entikong merupakan suatu jalur perbatasan darat dengan Negara Malaysia khususnya Sarawak sehingga jalur darat sering disebut jalur sutera karena bisa dilewati langsung oleh mobil-mobil pribadi maupun Bus-bus baik dari Indonesia maupun dari Malaysia tanpa harus menyebari sungai maupun laut, Banyak warga-warga yang membuka bisnis di seputaran entikong seperti: Buka rumah makan, Warung kopi,konter hp, Rental mobil dan lain-lain. Di daerah Entikong banyak Pos perbatasan yang telah menjelma megah, kini juga jadi tempat wisata. Beberapa spot di sana digemari turis buat foto-foto dan untuk bertamasya sejenak untuk beristirahat.

Banyak warga Negara Asing maupun dalam negri yang bertamasya ke daerah Entikong. Apalagi pos perbatasan kini sudah banyak yang dibangun menjadi keren. Salah satunya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. PLBN Entikong yang seluas 80.003 meter persegi dan rencananya akan dibangun sampai 19.493 meter persegi ini, sudah tampil megah sejak tahun lalu.oleh sebab itu banyak TKI yang berasal dari Jawa,Sulawesi dan Sumatera yang menggunakan jalur perbatasan Entikong.Disana mereka merasa nyaman sebagai TKi dimana upah yang di berikan sangatlah tinggi. Apalagi dari segi uang Malaysia 1 (satu) Ringgit sekarang mencapai Rp 3.300. Sekarang entikong tidaklah seperti dulu lagi, sekarang sangat banyak perubagan dari segi tata ruang atau tempat di daerah Entikong. Seperti Desainnya pun menjunjung lokalitas, yang terlihat dari konsep atap bangunan PLBN yang diadaptasi dari bentuk rumah panjang dan perisai suku Dayak. Di sisi depannya pun dibuat gapura setinggi 10 meter berornamen Dayak dengan warna merah, kuning dan putih.

“Pengunjung yang berwisata biasanya ya foto-foto. Rata-rata dari Pontianak, dari Malaysia juga sering mengambil foto di sini di patung Monumen Garuda. Untuk masyarakat yang mengendarai mobil dan hendak menyeberang ke Malaysia, maka sopir tak perlu turun menjalani pemeriksaan di dalam, sopir mobil akan diperiksa kelengkapan imigrasinya di perlintasan luar bangunan. Namun penumpang mobil beserta barang bawaan pribadinya harus diturunkan melintasi bagian dalam Gedung Utama, yakni bagian layanan keberangkatan. Gerbang detektor logam mengawali pemeriksaan orang di dalam bangunan ini. Penyejuk udara bekerja baik. Ada kursi yang berornamen logam dengan motif ukiran Dayak. Ornamen ini menempel juga di pilar-pilar dalam. Dua orang petugas berdiri di depan pintu pengecekan awal. Paspor atau Pas Lintas Batas (PLB) diperiksa oleh dua petugas itu.
PLB adalah kartu khusus untuk masyarakat perbatasan, kalau di Kabupaten Sanggau ini yang mendapat PLB adalah warga Kecamatan Entikong dan Kecamatan Sekayam. Mereka tak perlu paspor untuk sekadar melintas ke kawasan Sarawak Malaysia sejauh 40 km dari garis batas negara. Bahkan warga Entikong dan Sekayam bisa pula melintas ke Malaysia hanya dengan syarat KTP yang dititipkan ke pihak imigrasi PLBN, namun waktunya terbatas hanya sehari. Di depan ada loket pemeriksaan keimigrasian. Segala macam kelengkapan meliputi paspor, PLB, dan KTP diperiksa di sini. Ada tiga loket yang masing-masingnya dipisah oleh pita biru pembatas antrean. Petugas terlihat sibuk memeriksa kelengkapan yang dibawa orang-orang. Bila pemeriksaan keimigrasian dan kepabeanan sudah beres, maka pelintas batas bisa melanjutkan perjalanannya ke Malaysia. Pemeriksaan kesehatan terhadap pelintas batas juga dilayani di sini. Bila sedang musim wabah, misal flu burung, Zika, atau MERS-CoV, maka pemeriksaan kesehatan ini bakal difungsikan untuk calon pelintas batas Malaysia-Indonesia. Alat pendeteksi suhu tubuh membantu pekerjaan petugas.

“Kalau suhu tubuh lebih dari 38 derajat atau 40 derajat, maka akan ditindaklanjuti di ruang isolasi,” kata staf bagian Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Di bagian dalam ruang isolasi, terdapat ranjang-ranjang untuk mereka yang terdeteksi kena penyakit berbahaya. Hari ini ruangan masih kosong. Bahkan kasurnya juga masih terbungkus plastik.

Ada pula bagian karantina yang memeriksa hewan atau tumbuhan yang dibawa pelintas batas. Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dari Malaysia perlu mengantongi surat kelengkapan dari pihak Malaysia agar bisa dibawa masuk ke Indonesia. Bila hewan itu tak dilengkapi surat-surat, hewan itu harus dibawa balik oleh pemiliknya ke Malaysia. PLBN juga dilengkapi Ruang Detensi untuk pelintas batas ilegal, dilengkapi jeruji besi.Untuk lalu lintas barang, hanya barang-barang pribadi saja yang diperiksa lewat pemindai. Untuk barang-barang bawaan dalam jumlah besar dari Indonesia yang berangkat ke Malaysia, maka pemeriksaan akan dilakukan oleh pihak Malaysia di teritorial Malaysia.

Begitu pula sebaliknya, barang-barang dari Malaysia yang masuk ke Indonesia juga tidak diperiksa di Malaysia melainkan diperiksa di PLBN Entikong Indonesia ini.
Untuk barang-barang yang dibawa oleh bus lintas negara, maka barang-barang yang dibawa itu harus turun melewati pemindai barang terlebih dahulu. Kepala Subseksi Penindakan Bea Cukai PLBN Entikong, Raditya Ishak, meninjau Bus Damri Angkutan Antar Lintas Batas yang datang ke Indonesia. Para penumpang juga diperiksa kelengkapan suratnya di PLBN ini. Semua layanan ini gratis alias tanpa pungutan biaya. Bila ada pungutan, maka pasti itu adalah pungutan liar (pungli).

Untuk layanan kedatangan dari Malaysia masuk ke Indonesia, Penelaah Keimigrasian PLBN Entikong, Salah satu petugas menjelaskan pemeriksaan juga dilakukan di konter. Namun kadang ada saja pelintas yang lupa meminta cap keluar kepada petugas di Malaysia, bila ini terjadi maka petugas imigrasi di Indonesia akan mempersilakan orang tersebut untuk kembali lagi ke loket imigrasi Malaysia untuk meminta cap keluar.